Pages

Senin, 27 Januari 2014

PERJALANAN YANG MENYENANGKAN


    Cukup lama kiranya saya tidak melakukan perjalanan bareng bareng dengan kawan kawan, karena kesibuakn yang luar biasa masing masing.  Namun ketika momentum tersebut terbuka maka  kemudian kita manfaatkan dan alhamdu lillah memang benar benar menyenangkan, meskipun sesungguhnya cukup melelahkan.  Momentum tersebut ialah acara annual international conference on Islamic studiea yang duiselenggarakan di Surabaya.  Artinya kita tidak mau  mendatangi acara tahunan tersebut dengan  pesawat  yang dapat diempuh hanya dengan sekitar 40 menit saja, melainkan  dengan jalan darat bersama dengan yang lain.
   Tujuan utamanya melalui jalur darat ialah agar dapat bersama sama selama perjalanan yang sudah sekian lama tidak pernah dirasakan.  Kebersamaan tersebut nilainya sangat mahal, dibandingkan dengan rasa lelah yang mungkin didapakan.  Dan itulah yang terjadi, selama perjalanan kita ngobrol bersama dan bercerita apa saja, sehingga  perjalanan yang memakan waktu keseluruhan  sekitar 8 jam tersebut   seolah tidak terasa berat.  Kita semua sangat mensyukuri kondisi  tersebut dan memimpikan lagi  saat seperti itu dalam masa mendatang.
   Meskipun demikian tetap saja ada gangguan yang sempat membuat kami semua  agak sebel, yakni adanya perbaikan jalan, sehingga perjalanan cukup tersendat, yakni disekitar  daerah Juwana hingga menjelang Rembang.  Namun demikian setelah memasuki Rembang, dimana memang sudah waktunya makan siang, maka  kita semua menjadi lupa ketersendatan jalan, karena  kita semua makan siang di kompleks nelayan, dengan suguhan menu khusus, yakni merica dengan aneka ikan segar.  Luar biasa nikmatnya, dan karena nikmatnya tesebut seolah kami semua lupa dengan perjalanan yang masih cukup panjang.
    Tentu perjalanan tersebut sangat berbeda jauh dengan perjalanan udara yang dapat ditempuh hanya dengan beberapa menit saja,  namun memang sengaja  mengambil jalan darat, karena  tujuan seperti tersebut.  Dan nilai perjalanan tersebut sangat tinggi dibandingkan hanya sekedar perjalanan  itu sendiri secara umum. Tentu saja  karena perjalanan yang kami alami ternyata menyajikan berbagai pengalaman yang sangat mengasyikkan, disamping sedikit yang menjengkelkan tersebut.
   Kita menjadi teringat kembali dengan perjalanan hidup kita masing masing, terutama  pada masa yang lalu.  Ada sebagian daiantara kami yang pernah mengalami pengalaman menyenangkan dalam sebuah perjalanan, namun juga ada yang mengalami kejadian yang sangat memilukan atau hanya sekedar menggelikan.  Semua menjadi seolah menari di depan mata kita dan kita akhirnya dapat merasakan betapa Tuhan ternyata  sangat Bijaksana  atas segala makhluk dan hamba-Nya.
   Khusus bagi saya, perjalanan ini memang terasa istimewa, karena kurang lebih hampir satu tahun yang lalu, saya pernah melakukan perjalanan dari Semarang menuju Surabaya melalui jalan darat bersama dengan keluarga.  Namun perjalanan kala itu kami lakukan pada waktu malan hari, sehingga kami tidak dapat menikmati perjalanan, dan hanya istirahat dalam kendaraan.  Nah, saat sampai di Tuban, kejadian yang menyebabkan saya harus dirawat di rumah sakit itupun terjadi.  Saat kejadian saya dalam keadaan sedang tidur dan benar benar ingat setelah berada di rumah sakit.
   Lucunya setelah cukup siang dan saya dapat menyadari sekitar,  ternyata saya berada di rumah sakit anak dan bersalin.  Tentu saja  saya kemudian berusaha untuk pindah, dan karena ada kekhawatiran  saya, disebabakan pusing pusing dan muntah yang saya alami, maka sore harinya saya kemudian pindah ke rumah sakit Islam Sultan Agung semarang, dimana saya sampai di Semarang tengah malam.
   Nah, sesungguhnya saya  sama sekali tidak ada rasa trauma terhadap kejadian tersebut, karena saya sangat percaya kepada Tuhan dan keadilan-Nya.  Kecelakaan yang menimpa pada diri saya tersebut hanya semata mata kelalaian sopir yang kelelahan dan mengantuk, sehingga mobil yang kami tumpangi menabrak truk trailer yang sedang parkir di pinggir jalan.  Saya kebetulan orang yang rasional dalam menyikapi berbagai kejadian, baik yang menimpa diri saya maupun orang lain.  Karena itu  kejadian seperti itu sama sekali tidak mempengaruhi kondisi saya dan saya tetap dapat menikmati perjalanan panjang tersebut.
   Barangkali diantara kami juga ada pengalaman kejadian yang dialami, hanya saja  memang tidak diungkapkan, karena kami  lebih mementingkan suasana ceria yang tercipta dalam perjalanan tersebut.  Bahkan ketika ada diantara kami yang berkeinginan berhenti sejenak, hanya untuk membeli kerupuk bakar tayamum di Tuban, kitapun serentak  dan kompak  untuk menyetujuinya dan kemudian menjadikan kerupuk tersebut sebagai pelengkap di dalam mobil.
   Hanya saja memang setelah memasuki Lamongan cuaca sangat tidak mendukung dan hujanpun turun sedemikian rupa sehingga yang dapat kami lakukan ialah hanya bernyanyi  dan mendengarkan musik hingga memasuki tol Gresik, dan kebetulan juga sudah masuk Maghrib.  Tetapi kami semuanya merasa sangat puas dengan pewrjalanan tersebut, dan yang terpenting bagi kami ialah terciptanya suasana yang menyenangkan tersebut dan sudah cukup lama tidak kami dapatkan.
   Memang perjalanan apapun tidak akan dapat memberikan pengalaman bagi seseorang, kecuali kalau seseorang tersebut mau mengambilnya sendiri.  Artinya  pengalaan yang dapat diserap dalam kegiatan apapun tentu akan sangat bergantung kepada masing masing orang.  Kalau kita biarkan  begitu saja maka tidak akan ada pengalaman apapun yang dapat kita petik, tetapi sebaliknya ketika kita memperhatikan setiap apapun dengan kacamata keimanan yang ada dalam dada kita, tentu akan cukup banyak hal yang dapat memberikan inspirasi dan menambah  rasa syukur kita kepada Tuhan.
   Ambil contoh ketika  melewati  daerah Juwana Rembang sepanjang perjalanan kita disuguhi dengan pemandangan  masyarakat yang mengerjakan  pembuatan garam.  Ada yang baru membuat tempatnya dengan meratakannya sedemikian rupa; ada yang  sudah mengisinya dengan air, dan ada yang sudah memanennya.  Kami sangat kagum dengan kesunggguhan merka, padahal cuaca saat itu mendung, yang berarti  ancaman bagi mereka.  Apa lagi garam yang sudah dipanen dan diteumpuk begitu saja di tempat terbuka.  Seolah mereka sangat percaya diri bahwa hujan belum akan turun, karena mereka sama sekali tidak panik dengan kemungkinan hancurnya hasil karya mereka.
Kondisi tersebut sesungguhnya dapat memberikanpelajaran kepada kita bahwa apapun pekerjaan yang kita jalani, kalau kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan kepercayaan diri yang kuat, serta kepasrahan  yang total kepada Tuhan, tentu akan  dapat membahagiaan kita dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
   Kita juga dapat memetik kesimpulan lain yakni tentang keadilan Tuhan kepada seluruh makhluk-Nya.  Karena  dari contoh tersebut kita dapat membayangkan betapa garam yang begitu banyaknya dan diproduksi setiap hari, tetapi konsumen juga tetap membutuhkannya.  Padahal kalau dihitung kebutuhan manusia  tentang garam tersebut kan cuma sedikit dan pembuatan garam juga tidak hanya di Rembang saja, melainkan justru yang sangat kita kenal ada di Madura.  Tetapi toh tidak ada penolakan masyarakat atas produksi garam tersebut, bahkan  pemwerintah juga masih mengimportnya dari manca negara.
   Tentu masih banyak lagi pengalaman yang dapat diungkapkan, namun yang terpenting bagi kami ialah kondisi reffresing dan kebersamaan  itu sendiri, disamping pengalaman pribadi yang justru dapat memupuk rasa kepercayaan  dan keimanan kita kepada Tuhan.  Mudah mudahan semua itu  akan memberikan pencerahan bagi kami dan  akhirnya kami akan  mampu berlaku bijak dalam semua perilaku kami. Amin....

0 komentar:

Posting Komentar